Kenduri Sedekah Laut Pantai Baron

admin- 06 Juli 2024 16:50:35 WIB

Kemadang ( SIDA ) : Sabtu 06 Juni 2024 warga Kalurahan Kemadang Kapanewon Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul. Melaksanakan upacara adat Kenduri Sedakah Laut, sedekah laut ini merupakan upacara adat tradisi yang sudah ada sejak jaman dahulu dan tetap dilestarikan oleh warga setempat hingga saat ini, makna atau tujuan dari acara adat ini adalah sebagai ungkapan rasa Syukur warga atas melimpahnya hasil laut. Mengingat sumber mata pencarian Sebagian besar warga Masyarakat Kemadang adalah nelayan maka acara ini dianggap sanggatlah penting.Ucapara kenduri sedekah laut ini dilaksanakan di Kawasan Pantai Baron,Kemadang,Tanjungsari,Gunungkidul.

Tujuan selain mempertahankan adat dan tradisi yang sudah ada sejak  jaman dahulu yaitu untuk mempromosikan tempat wisata dan adat Budaya lokal yang ada di Kawasan Kalurahan Kemadang kepada parawisatawan baik lokal maupun manca Negara.

Melan  mengatakan ‘’ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan hasil laut, karena kita adalah orang jawa dan masih memegang erat budaya dan tradisi jawa maka tata cara maupun prosesi menggunakan adat jawa’’ ucapnya

Penggunaan tatacara jawa terrsebut merupakan kesepakatan warga, Dimana selain menggukan pakaian adat jawa tutur kata maupun pembawaan acara sendiri menggunakan tata Bahasa jawa, tak hanya itu cara duduk pun juga diatur tidak boleh asal duduk Dimana para tamu berada diujung Tengah.

Melan juga menambahkan bawaan untuk disedekahnya pun menggunakan simbol atau lambang kehidupan. Dimana hasil bumi, hasil laut, hewan hidup, dan sebagainya diatur dan di tata dalam sebuah miniatur rumah kecil yang biasa orang jawa menyebutnya sebagai ‘’Gunungan’’.

Melan menerangkan rangkaian acara sedekah laut yaitu ‘’ sesaji atau gunungan diarak dari Lokasi tempat pelelangan ikan menuju kependopo upacara, arak Arakan pun disesuaikan dengan pakaian maupun lambang kebesaran, barisan depan adalah ‘ Bergodo’ atau prajurit ala prajurit Kraton kemudian diikuti dayang-dayang. Setelah diarak rombongan tersebut menuju pendopo untukselanjutnya melakukan ritual , ritual yang dimaksud adalah semua bawaan yang diarak tadi diletakan ditengah dan dikelilingi oleh tamu dan warga setempat selanjutnya dibacakan do’a oleh ketua adat atau sesepuh. Pungkasnya

 

 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung